Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mal Masih Sepi Usai 2 Bulan Dibuka, Kenapa Ini?

Fakhri Rezy , Jurnalis-Sabtu, 22 Agustus 2020 |10:05 WIB
Mal Masih Sepi Usai 2 Bulan Dibuka, Kenapa Ini?
Mal (Shutterstock)
A
A
A

4. Isu klaster perkantoran dan mal buat mal Sepi Lagi

Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Stefanus Ridwan mengatakan, penyebab lainnya adanya pernyataan dari berbagai ahli yang menyatakan aktivitas di mal dan perkantoran bakal menimbulkan klaster baru corona.

"Jadi yang tadinya udah buka, udah mulai tutup lagi. Pengeluaran lebih besar daripada pendapatan," kata dia.

5. Protokol kesehatan di mal yang diabaikan akan rusak semuanya

Ketua Umum APPBI Stefanus Ridwan mengatakan, bila protokol kesehatan tetap diabaikan masyarakat, maka segala aktivitas ekonomi akan runtuh.

"Tapi kalau mengabaikan itu dan enggak berusaha memperbaiki diri, ya rusak semuanya," ujarnya.

6. Pengusaha beberkan alasan mal masih sepi

Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani menyebut pengendalian Covid-19 harus berjalan. Hal ini ditandai dengan harus mematuhi protokol kesehatan yang sudah diterapkan.

Shinta mengatakan, hal ini penting dilakukan sebagai salah satu cara untuk membangkitkan perekonomian. Sebab, jika tidak dilakukan secara konsisten, maka confidence di masyarakat tidak akan ada.

"Sehingga (masyarakat) tidak merasa aman juga untuk membelanjakan uangnya, kalau kita lihat di mal-mal masih banyak yang sepi," ujar Shinta.

Oleh karena itu, Shinta menyebut penting untuk semua pemangku kepentingan termasuk masyarakat dan pelaku usaha untuk turut serta dalam mengikuti aturan dalam protokol Covid-19.

"Jadi, ini tidak bisa kalau pemerintah cuma menegakkan tapi kita tidak mengikuti enggak bisa maksimal juga. Memang ini butuh satu awareness, satu kesadaran dari semua masyarakat betapa pentingnya kita mengikuti protokol kesehatan," ucapnya.

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement