JAKARTA - Pemerintah dalam hal ini Kementerian Keuangan (Kemenkeu) masih menggenjot pertumbuhan ekonomi pada kuartal III dan IV-2020. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, risiko tekanan ekonomi masih akan terus terjadi jika daya beli konsumsi masih rendah.
Adapun saat ini, pertumbuhan ekonomi pada kuartal II minus 5,32%. Sedangkan pada semester pertama pertumbuhan ekonomi minus 1,24%.
"Down risk menunjukkan suatu tanda yang cukup nyata pada kuartal ketiga dan keempat," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita, Selasa (25/8/2020).
Baca Juga:Â Kurang 1,5 Bulan Lagi, Ini Cara Sri Mulyani Cegah Resesi
Dia melanjutkan konsumsi harus didorong ke zona positif. Adapun pemulihan konsumsi ini cukup berat.
"Konsumsi masih belum tunjukkan pemulihan dan kita masih ada waktu 1,5 bulan di kuartal III-2020," jelasnya.
Dia berharap belanja pemerintah akan bisa terserap. Hal ini bisa mendongkrak zona ekonomi yang positf. Diperkirakan akan tumbuh 0% di 2020. Sedangkan jika skenario berat di minus 1,1%.
"Jadi konsumi harus kembali ke zona positif di kuartal ketiga dan keempat ini memang cukup berat di kuartal ketiga karena konsumi belum mendapatkan pemulihan yang diberikan," tandasnya.
(dni)