Dengan rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 23,09%, struktur modal Bank BTPN tetap solid. Angka tersebut juga di atas rata-rata rasio kecukupan modal industri perbankan sebesar 22,05% di periode yang sama.
BACA JUGA : Mandiri Catat Laju Penyaluran Kredit Naik Jadi Rp871,7 Triliun di Semester I-2020
“Kami bersyukur karena Bank BTPN dapat bertahan menghadapi tantangan di masa sulit ini dengan menjaga kualitas portfolio kredit sehingga dampak dari pandemi ini dapat diminimalisasi. Kinerja yang cukup baik pada semester pertama 2020 memicu kami untuk menjadi lebih baik dalam melayani jutaan masyarakat Indonesia,” katanya.
Bank BTPN juga telah membantu nasabah bertahan di tengah pandemi dengan merestrukturisasi kredit senilai Rp 10,2 triliuan, atau 6,7% dari total portfolio, sampai dengan akhir Juni 2020. Meskipun pandemi menggerus laba bersih Bank BTPN, Bank tetap mampu menjaga penurunannya agar tidak terlalu dalam.
Bank BTPN mencatat laba bersih setelah pajak turun 10% dari tahun ke tahun menjadi Rp 1,12 triliun sepanjang Januari hingga Juni 2020. Penurunan laba bersih ini terutama didorong oleh kenaikan cost of credit sebesar 63%.
Rasio kredit bermasalah (non-perfoming loan/NPL) gross sedikit naik menjadi 1,12% pada akhir Juni 2020, dari 0,81% di periode yang sama tahun lalu. Meski mengalami kenaikan, rasio ini masih di bawah rata-rata industri sebesar 3,11% di periode yang sama, dan jauh di bawah ketentuan Bank Indonesia sebesar 5%.