Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Siap-Siap, RI Bakal Dicap Stempel Resesi pada Oktober

Kunthi Fahmar Shandy , Jurnalis-Senin, 31 Agustus 2020 |19:24 WIB
Siap-Siap, RI Bakal Dicap Stempel Resesi pada Oktober
Krisis Ekonomi (Ilustrasi: Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Para menteri kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbeda pandangan tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III-2020 Sebagian memproyeksikan ekonomi akan minus lagi dan masuk ke jurang resesi. Sebagian lain percaya ekonomi bisa bangkit dan pertumbuhan positif.

Contoh saja Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Hak Asasi Manusia Mahfud MD menilai pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga akan kembali minus. Pandangan berbeda muncul dari Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartanto. Dia menilai Indonesia tak akan masuk ke jurang resesi, meskipun ekonomi kembali tumbuh minus.

Baca Juga: Indonesia di Tengah Resesi, Orang Kaya Tak Lagi Nongkrong

Menanggapi hal, Pengamat Ekonomi Piter Abdullah memandang, resesi itu hanya stempel untuk kondisi di mana terjadi pertumbuhan negatif selama dua triwulan berturut turut.

"Triwulan 2 sudah negatif, sekarang kita di triwulan 3 yang diperkirakan akan negatif juga. Jadi nanti di Oktober kita akan diberi stempel resmi resesi. Tapi resesinya sendiri sudah Kita jalani sejak kemarin," ujarnya saat dihubungi di Jakarta, Senin (31/8/2020).

Jadi sebenarnya resesi sudah Indonesia jalani sebelumnya. Namun diberi stempel resmi nanti di bulan Oktober ketika sudah ada angka resmi dari BPS.

 

Menurut dia, resesi itu sekarang sebuah kenormalan baru bukan sebuah isu besar. Karena semua negara mengalami resesi dan penyebabnya sama yaitu wabah covid-19.

Pelaku pasar di pasar modal memahami itu dan mereka juga paham bahwa ketika wabah nanti berlalu resesi juga akan usai. Bahkan ekonomi akan mendapatkan momentum untuk rebound. "Justru sekarang banyak peluang di pasar modal. Time to buy, itu sebabnya pasar modal sekarang sudah bergerak naik duluan," jelas dia.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement