Dia bahkan beranggapan tak seorang pun mampu mengontrol sikap para manajemen sejumlah perseroan plat merah, termasuk Menteri BUMN Erick Thohir dan Presiden Jokowi.
Dia menilai hal itu yang menjadi faktor munculnya persoalan di sejumlah perseroan plat merah karena perkara pengelolaan. Salah satu persoalan yang disentil Ahok adalah Perum Percetakan Uang (Peruri). Ahok bilang, perseroan plat merah ini meminta uang sebesar Rp500 miliar kepada Pertamina untuk proses paperless.
"Persoalannya Presiden tidak bisa mengontrol manajemen BUMN, kita gak ada orang sebetulnya. Masa Peruri minta Rp500 miliar, itu BUMN juga, sama halnya uda dapet Pertamina tak mau kerja lagi, tidur 10 tahun, jadi ular sanca, ular piton, ini mau nawar lagi, saya pikir ini gak masuk akal kalau dikelola seperti itu," kata Ahok.
(Feby Novalius)