Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

6 Cara Cerdas Beli Rumah tanpa Beban

Fadel Prayoga , Jurnalis-Jum'at, 18 September 2020 |12:21 WIB
6 Cara Cerdas Beli Rumah tanpa Beban
Tips Mengelola Keuangan untuk Milenial Agar Bisa Membeli Rumah. (Foto: Okezone.com/Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Gaji besar yang naik setiap tahun belum tentu bisa membeli atau mencicil sebuah rumah. Meski secara persentase kenaikan gaji lebih besar dibanding harga rumah setiap tahun, masih banyak pekerja kesulitan memiliki rumah yang diidamkan.

Riset Lifepal, Jumat (18/9/2020), memberikan cara cerdas membeli rumah melalui Kredit Perumahan Rakyat (KPR). Pertama, pahami lebih dahulu, apakah layak mencicil rumah?

Bank atau lembaga pemberi kredit bisa saja memberikan penilaian skor bagus karena ketepatan pembayaran angsuran. Namun ketahuilah dengan seksama, apakah memang layak untuk mencicil rumah.

Baca Juga: Gaji Naik Tiap Tahun Belum Tentu Bisa Beli Rumah

Caranya dengan mengetahui rasio utang berbanding aset sendiri. Nilai rasio utang berbanding aset menunjukkan berapa besar aset milik kita, yang dibiayai utang.

Dengan membagi total utang dan total aset kita, maka kita bisa mendapatkan skor untuk rasio ini. Nilai ideal dari rasio ini adalah di bawah 50%.

Jika nilainya lebih dari 50% maka tandanya, nilai utang kita telah melebihi nilai aset dan hal ini jelas menunjukkan ketidaksehatan finansial. Perbaikilah terlebih dulu rasio ini sebelum Anda mengajukan KPR.

Kedua, jangan berutang jika tak ada dana darurat. Amankanlah terlebih dulu dana darurat. Ketersediaan dana darurat yang ideal adalah tiga hingga enam kali pengeluaran bulanan.

Semakin banyak tanggungan kita atau semakin tinggi risiko pekerjaan kita, maka semakin besar pula kebutuhan dana darurat kita.

Ketiga investasikan dana untuk DP rumah. Ketahuilah terlebih dulu, kapan akan membeli rumah dan membayar uang mukanya (DP).

Ketahui pula biaya yang akan dikeluarkan, dan sisihkan uang secara rutin di instrumen investasi. Jika memang pembelian rumah ditargetkan dalam satu hingga tiga tahun ke depan, maka simpanlah dana tabungan pembelian rumah di instrumen investasi rendah risiko dan memiliki imbal hasil tetap.

Baca Juga: Dapat Insentif Kartu Prakerja, Sisihkan 30% untuk Modal Usaha

Hindari penempatan dana di instrumen tinggi imbal hasil dan tinggi risiko, karena jangka waktu menabung cenderung pendek. Risiko pasar yang terjadi dalam waktu dekat tentu bisa saja mempengaruhi imbal hasil investasi.

Keempat, pastikan cicilan rumah per bulan tak melebihi 35% penghasilan. Bank atau lembaga pemberi kredit mungkin saja menyetujui pengajuan KPR dengan nominal cicilan 50% dari penghasilan bulanan. Akan tetapi cicilan rumah yang ideal maksimal adalah 35% dari penghasilan.

Mengapa demikian? Alasannya adalah agar kita tidak perlu mengurangi pengeluaran yang terkait kebutuhan pokok sehari-hari, asuransi, maupun investasi untuk dialokasikan ke dalam cicilan.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement