Beberapa contoh instrumen investasi dengan risiko rendah seperti reksa dana, deposito hingga logam mulia. Jenis investasi ini memiliki return yang stabil, meskipun angkanya relatif kecil.
Sementara investasi yang sifatnya memiliki risiko tinggi salah satu contohnya adalah pasar saham. Keuntungan yang didapatkan memang lebih besar dibandingkan dengan deposito hingga reksa dana, namun risikonya juga sangat tinggi.
Karena biasanya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tergantung pada kondisi di dalam negeri maupun global. Jika ada peristiwa yang menggembirakan, bisa mendongkrak IHSG begitu pun sebaliknya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)