Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ramalan Bank Dunia: Ekonomi Kawasan Asia Pasifik Tumbuh 0,9%, Terendah sejak 1967

Kunthi Fahmar Shandy , Jurnalis-Selasa, 29 September 2020 |10:58 WIB
Ramalan Bank Dunia: Ekonomi Kawasan Asia Pasifik Tumbuh 0,9%, Terendah sejak 1967
Bank Dunia Beberkan Dampak Pandemi. (Foto: Okezone.com/Freepik)
A
A
A

JAKARTA - Perekonomian domestik mulai bangkit di beberapa negara yang telah membatasi penyebaran virus. Akan tetapi, perekonomian di kawasan ini sangat bergantung pada seluruh bagian lain di dunia, dan permintaan di tingkat global masih tetap lemah.

Di kawasan Asia Timur dan Pasifik secara keseluruhan diharapkan untuk mengalami pertumbuhan sebesar hanya 0,9% pada tahun 2020, terendah sejak tahun 1967. Sementara China diprediksi untuk mengalami pertumbuhan sebesar 2% pada 2020 yang didorong belanja pemerintah, ekspor yang kuat. Adapun negara-negara lain di kawasan Asia Timur dan Pasifik diproyeksikan mengalami kontraksi sebesar 3,5%.

Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Covid-19 Menggerus Ekonomi Global USD8,8 Triliun

Wakil Presiden Bank Dunia Victoria Kwakwa mengatakan, untuk kawasan Asia Timur dan Pasifik mengatakan prospek bagi kawasan ini lebih cerah pada 2021, dengan pertumbuhan diharapkan mencapai 7,9% di China dan 5,1% di negara-negara lain di kawasan ini.

Berdasarkan asumsi, terjadinya pemulihan dan normalisasi kegiatan secara berlanjut di negara-negara besar, dikaitkan dengan kemungkinan diproduksinya vaksin. Akan tetapi, output diproyeksikan tetap berada di bawah angka proyeksi sebelum pandemi selama dua tahun ke depan.

Baca Juga: Pulihkan Ekonomi Asia, ADB Gelontorkan Dana Rp296,7 Triliun

"Prospek yang tidak baik khususnya bagi beberapa negara di Kepulauan Pasifik yang sangat terdampak, di mana output diproyeksikan tetap berada di 10% di bawah angka sebelum krisis, selama tahun 2021," katanya saat video virtual di Jakarta, Selasa (29/9/2020).

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement