JAKARTA - Rencana mendatangkan investasi asing di sektor pelayaran dnilai belum dibutuhkan bahkan tidak memberikan dampak positif bagi ekonomi nasional. Pasalnya, para investor itu tidak akan memanfaatkan tenaga dan pembiayaan yang berasal dari dalam negeri.
"Karena tentunya kalau pelayaran asing akan gunakan pelaut dari luar. Asuransi juga dari luar. Begitu juga galangan kapal, mereka tidak akan membangun kapalnya di Indonesia. Kita lihat mereka juga tidak akan menggunakan bank-bank dalam negeri, melainkan bank dari negaranya," kata Ketua Umum Asosiasi Pemilik Kapal Nasional Indonesia (INSA) Carmelita Hartoto dalam acara Market Review di IDX Channel, Kamis (1/10/2020).
Baca Juga: Mau Investasi Sekaligus Bantu Negara Atasi Resesi? Begini Caranya
Dia mengaku pihaknya tak anti asing ketika mereka ingin berinvestasi di Indonesia dalam sektor pelayaran. Namun, terkait kegiatan angkutan muatan, kapal dari dalam negeri pun sudah cukup, bahkan lebih.
"Kita masih butuh investor asing, tapi di jenis kapal tertentu, kapal-kapal yang butuh teknologi tinggi. Sementara untuk kapal-kapal angkutan, kita sendiri saat ini sudah melayani kargo domestik, Malah sudah dibilang bahwa over supply," ujarnya.
Baca Juga: Ingin Kaya? Ini Waktu yang Tepat untuk Investasi
Dia menjelaskan, keadaan saat ini menunjukkan kalau pengusaha pelayaran dalam negeri tak perlu membutuhkan keberadaan para investor asing. Karena, kini perkembangan kapal angkutan domestik amat berkembang pesat jika dibandingkan pada tahun 2005 silam.
"Tadinya tahun 2005, 5 ribu kapal. Sekarang 32 ribu kapal. itu juga menambah perusahaan pelayaran di Indonesia. Mungkin ada sekitar 3 ribu perusahaan pelayaran," ujarnya.