Selain itu, diperkirakan aliran dana ke safe haven akan kembali berlanjut. Pasar cenderung beralih ke safe haven imbas dari kondisi pasar yang masih penuh ketidakpastian.
Mulai dari penyebaran Covid-19 yang masih terus berlanjut, stimulus fiskal di Amerika Serikat yang masih tarik-ulur, hingga teranyar Presiden AS Donald Trump dinyatakan positif Covid-19.Semua sentimen tersebut mendukung permintaan safe haven dan masih akan mewarnai perdagangan hari ini. Belum lagi, jika melihat data ketenagakerjaan AS yang masih menunjukkan adanya sinyal pelambatan.
"Selain itu, kondisi eksternal yang paling berdampak pada pergerakan nilai tukar rupiah karena adanya instabilitas geopolitik dan perang Azerbaijan-Armenia," kutip riset tersebut.
(Fakhri Rezy)