JAKARTA - Indonesia harus berusaha mengejar inklusi keuangan yang masih rendah dengan negara tetangga. Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Iskandar Simorangkir mengatakan walaupun sudah naik pesat, angka Indeks inklusi keuangan Indonesia masih rendah dibandingkan India dan Thailand.
"Itu masih di bawah negara emerging market seperti China dan India, yang telah mencapai indeks inklusi keuangan sebesar 80%, serta negara ASEAN seperti Malaysia sebesar 85% dan Thailand sebesar 82% pada tahun 2017 menurut Global Findex Bank Dunia," kata Iskandar dalam video virtual, Selasa (5/10/2020).
Bacac Juga: OJK Catat 270 Ribu Pengaduan Konsumen, Terbanyak dari WA
Dia melanjutkan literasi keuangan melalui edukasi keuangan perlu didorong sehingga indeks inklusi keuangan dapat ditingkatkan.
"Ke semua hal tersebut tentunya akan berujung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat khususnya kelompok bawah, serta usaha mikro dan kecil,” terang Iskandar.
Baca Juga: Kinerja Sektor Keuangan Moncer, Kok UU BI Mau Direvisi?
Di tengah Pandemi Covid-19, kata Iskandar, Bulan Inklusi Keuangan yang diselenggarakan pada bulan Oktober ini memiliki peranan strategis.
“Dengan adanya Bulan Inklusi Keuangan, maka diharapkan indeks inklusi keuangan akan meningkat, mengingat pada tahun 2019 indeks inklusi keuangan Indonesia masih 76,2%,” imbuhnya.