JAKARTA - Keretakan pada dinding menjadi salah satu masalah yang sering dijumpai pada rumah tinggal. Menyadari hal ini, penghuni biasanya menjadi was-was konstruksi rumahnya tidak begitu kuat dan takut rumah akan roboh.
Ada beberapa kemungkinan yang menjadi penyebab retak pada dinding, hal ini bisa diatasi apabila faktor yang menyebabkan tersebut turut diperhatikan.
Simak berikut ini adalah beberapa penyebab dinding gampang retak seperti dilansir dari buku Mengatasi Kerusakan Rumah Tanpa Tukang oleh Danang Kusjuliadi, Jakarta, Senin (5/10/2020).
Baca Juga: 6 Inspirasi Warna yang Bikin Nuansa Ruangan Jadi Menarik
Pertama, jenis pasir yang digunakan kurang baik.
Pasir yang kurang baik untuk adukan semen adalah pasir yang mengandung tanah atau kurang bersih. Penggunaan pasir seperti ini dapat menyebabkan adukan tidak bisa homogen.
Pada kasus ini, dalam jangka waktu tertentu plesteran akan menjadi tidak lengket lagi dengan dinding, Ciri-cirinya adalah apabila diketuk dengan jari tangan maka daerah yang mengalami retak tersebut akan terasa kopong.
Baca Juga: Percantik Rumah dengan Aksen Kayu, Nuansanya Alam Banget
Kedua, adukan semen dan pasir kurang matang/homogen.
Pada kasus ini, adukan semen dengan pasir yang digunakan untuk plesteran dinding belum tercampur secara merata sehingga dinding mudah retak. Bentuk retakan umumnya berupa retak rambut.
Ketiga, kurang tekanan saat menggosok plesteran.
Agar plesteran dapat menempel pada dinding maka perlu dilakukan penekanan setelah adukan semen ditempelkan ke dinding. Penekanan ini dilakukan dengan cara menggosok sambil menekan plesteran menggunakan alat bantu yang disebut sendok plester.