JAKARTA - Alphabet mengembangkan teknologi robotika, perangkat lunak dan citra satelit untuk mengembangkan pertanian dan produksi pangan. Robot tersebut berpanel surya yang salah satu fungsinya bisa memeriksa tananam.
Induk usaha Google ini mengungkapkan namanya Mineral dengan fokus pada sesuatu yang disebut pertanian komputasi. Pemimpin Proyek Elliot Grant menggambarkan istilah teknlogi ini mengacu pada petani, ahli agronomi dan ilmuwan yang bersandar pada jenis perangkat keras, perangkat lunak, dan sensor baru untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang kompleksitas dunia tanaman.
Baca Juga: Hari Pangan Sedunia, Ekspor Pertanian RI Rp258 Triliun
Bagian penting dari rencana tersebut adalah menggunakan kereta listrik rendah emisi di lahan pertanian. Kendaraan ini, menggunakan panel surya, dapat melakukan perjalanan melintasi ladang, memanfaatkan perangkat GPS untuk menentukan lokasi tepat tanaman.
Kamera dan alat mesin kemudian digunakan untuk mengumpulkan banyak data tentang tanaman. Data ini meliputi tinggi tanaman, ukuran buah, dan luas daun digabungkan dengan informasi lain seperti cuaca dan kesehatan tanah.
Menurutnya Mineral, perangkat lunak yang dapat membantu petani memahami dan memprediksi bagaimana berbagai varietas tanaman merespons lingkungan mereka.
"Dengan memetakan dan mencitrakan tanaman di lapangan, petani dapat memecahkan masalah dan merawat tanaman individu daripada seluruh lahan, mengurangi biaya dan dampak lingkungan," ujar dia, dilansir dari CNBC, Sabtu (17/10/2020).
Baca Juga: 4 Strategi agar Sektor Pertanian Tetap Tumbuh saat Resesi
Dengan melacak pertumbuhan tanaman dari waktu ke waktu, petani juga membuat prediksi yang berkaitan dengan ukuran dan hasil tanaman, tambahnya.
"Sama seperti mikroskop yang membawa transformasi dalam cara penyakit terdeteksi dan dikelola, kami berharap alat yang lebih baik akan memungkinkan industri pertanian untuk mengubah cara makanan ditanam,” kata Grant.
Mineral saat ini digunakan petani di Afrika Selatan, Argentina, Kanada, dan AS. Ke depannya, teknologi tersebut akan terus diperluas dan kolaborasi organisasi secara global.