Kemudian, lanjut dia, cara lain agar masyarakat berkunjung lebih lama ke mal yakni mengubah konsep bukan lagi fungsi utamanya sebagai pusat belanja. Melainkan harus menyertakan fungsi lainnya.
Baca juga: Covid-19 Catat Sejarah Baru Ritel Modern, Mal Tutup 3 Bulan
Misalnya, tutur dia, seperti di Singapura dan Hong Kong yang menjadikan mal atau pusah perbelanjaan sebagai hubungan koneksi dengan transportasi umum atau hunian.
"Maka itu tergantung kreativitas masing-masing pengelola mal untuk membuat fungsi baru. Sehingga masyarakat punya pilihan alternatif yang beda dari sekedar dunia maya," tandas dia.
(Fakhri Rezy)