Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Setahun Jokowi-Ma'ruf, Orang Kaya Banyak Simpan Uang di Bank

Rina Anggraeni , Jurnalis-Selasa, 20 Oktober 2020 |09:34 WIB
Setahun Jokowi-Ma'ruf, Orang Kaya Banyak Simpan Uang di Bank
Rupiah (Shutterstock)
A
A
A

 Baca juga: PR Besar Inklusi Keuangan Indonesia

Dia melanjutkan, Neraca dagang mengalami surplus dalam 5 bulan berturut-turut (Mei-September 2020), tapi surplus yang semu ini merupakan indikasi buruk bagi ekonomi karena lebih disebabkan oleh total impor yang terkontraksi -18,1%. Secara spesifik impor bahan baku dan barang modal yang paling menurun karena industri manufaktur alami tekanan.

"Impor barang konsumsi juga tertekan sebesar -9,3% dari awal tahun hingga September. Jadi kinerja perdagangan masih perlu dikritisi karena ekspor mengalami penurunan -5,81% sepanjang Januari-September 2020," katanya.

Dia menambahkan inflasi terlalu rendah karena tekanan daya beli masyarakat. Deflasi bahkan terjadi dalam beberapa bulan dengan inflasi inti (core inflation) hanya 1,86% per September 2020. Inflasi yang rendah berakibat pada harga jual barang yang tidak sesuai dengan ongkos produksi dari produsen.

"Bahkan tidak sedikit yang menawarkan harga diskon agar stok tahun sebelumnya bisa habis terjual. Dalam jangka panjang jika inflasi tetap rendah maka produsen akan alami kerugian bahkan terancam berhenti beroperasi," tandasnya.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement