Pemerataan pembangunan nasional yang dititik beratkan di daerah Papua dan Papua Barat oleh Pemerintahan Joko Widodo, tentu memerlukan kesiapan yang menyeluruh. Terutama pembangunan sumber daya manusia sebagai bagian dari penikmat dan pelaku pembangunan tersebut, putera puteri daerah asal Papua dan Papua Barat harus bersiap.
Kebutuhan akan tenaga kerja dengan kemampuan dan kompetensi secara spesifik, rupanya telah dilihat oleh Pemerintah Daerah Teluk Bintuni sejak 2017 silam. Pada tahun 2018, Pemda Teluk Bintuni secara resmi menggandeng Petrotekno untuk membuka pendidikan vokasi atau balai pelatihan, yaitu Pusat Pelatihan Teknik Industri dan Migas (P2TIM) Teluk Bintuni.
Sampai dengan saat ini, P2TIM telah meluluskan lebih dari 500 tenaga kerja dengan 18 sertifikasi profesi, baik nasional, yakni BNSP, juga internasional, yakni ECITB dan Opito. 18 sertifikasi profesi ini menjadi modal bagi lulusan P2TIM di bidang teknik industri dan migas, dengan spesifikasi keahlian level dua di bidang rigging, scaffolding, electric, welding juga pipe fitting.
Kemampuan serta kompetensi ini, tak hanya dapat mendatangkan manfaat bagi dunia industri di Teluk Bintuni, Papua maupun Papua Barat. Bahkan beberapa lulusan P2TIM sudah memberikan kontribusi di level nasional.
(Fakhri Rezy)