JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyebut anggaran stimulus virus corona (Covid-19) di Indonesia masih kecil dibandingkan negara tetangga seperti Malaysia.
Terkait hal itu, Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo mengungkapkan, pemerintah masih perlu menyesuaikan bentuk stimulus agar lebih dapat tepat sasaran dan cepat terealisasi.
Baca Juga: Menko Airlangga Sebut Ekonomi RI Masuki Masa Pemulihan
"Jadi kami sadar. Namun yang optimal yang bisa kita lakukan. Dan sekarang pemerintah mengevaluasi dari yang ada seberapa signifikan, capaiannya seberapa optimal," ujar dia dalam webinar DPP PAN, Rabu (4/11/2020).
Akan tetapi, dari sisi berimbang atau tidak, Yustinus memastikan anggaran PEN kedua terbesar sudah dialokasikan untuk UMKM.
Baca Juga: Resesi di Depan Mata, Ekonomi Indonesia Diproyeksikan Minus 3%-3,5%
"Kita ketahui, untuk insentif usaha memang besar, namun sebagian besar diberikan pada karyawan. Maka itu Rp230 triliun untuk Bansos, masih ditambah Rp123 triliun UMKM, dan ditambah lagi alokasi untuk karyawan dan sebagainya," tandas dia.
Sebelumnya, pemerintah telah menggelontorkan uang untuk penanganan Covid-19 sebesar Rp695,2 triliun. Dana tersebut guna penanganan kesehatan, bantuan UMKM, bantuan sosial (Bansos), insentif dunia usaha dan sebagainya.
(Feby Novalius)