JAKARTA - Industri Financial Technology (Fintech) di Indonesia berkembang sangat cepat. Perkembangan fintech pun tidak terlepas dari cara perusahaan keuangan digital menjalankan bisnisnya.
CEO Investree Adrian A Gunadi mengatakan, banyak perusahaan fintech yang melakukan kolaborasi bersama perbankan di Indonesia. Sebab, tidak semua perusahaan fintech berdiri sendiri.
Baca Juga:Â Investasi Bodong Merajarela, OJK: Kuncinya Logis dan Legal
“Di Indonesia ini banyak kolaborasi, tidak hanya fintech berdiri sendiri tapi fintech dan perbankan berkolaborasi,” ujarnya dalam acara Webinar MNC Fest, Jumat (6/11/2020).
Menurut Adrian, ada tiga jenis kolaborasi yang saat ini berjalan di Indonesia. Pertama adalah perbankan terhubung dengan perusahaan fintech dari sisi eksploring teknologinya.
Baca Juga:Â Tidak Main-Main, Kerugian Akibat Investasi Bodong Capai Rp92 Triliun
“Kita melihat tiga jenis fase kolaborasi yang saat ini berjalan di Indonesia yang pasti pertama perbankan connect dengan fintech dari sisi eksploring technologinya solusi-solusinya,” jelasnya.
Lalu kedua adalah kolaborasi dalam bentuk channeling. Perbankan melihat fintech sebagai channel akuisisi yang lebih murah dengan profil peminjam yang cukup unik dan juga dari sisi skor kreditnya.