JAKARTA - EV Growth perusahaan venture capital dengan fokus Indonesia, menutup dana investasi pertama sebesar USD250 juta. Angka ini melebihi target awal perusahaan sebesar USD150 juta. Pencapaian tersebut merupakan hasil dari penerimaan Limited Partners baru yang mencakup beberapa Asian based family offices, serta dua perusahaan sovereign wealth fund terbesar Asia, termasuk Temasek.
Didirikan pada Maret 2018, EV Growth merupakan perusahaan joint venture antara East Ventures, SMDV, dan YJ Capital yang berfokus pada penyediaan dana tahap lanjutan untuk perusahaan startup di Indonesia dan seluruh Asia Tenggara. Perusahaan ini dipimpin oleh tiga mitra (Managing Partner) – Willson Cuaca dari East Ventures, Roderick Purwana dari SMDV, dan Shinichiro Hori dari YJ Capital.
Baca Juga: Cerita 2 Milenial Dirikan Startup di Indonesia
Managing Partner dari EV Growth serta Co-founder East Ventures Willson Cuaca mengatakan, saat ini merupakan waktu yang tepat di Asia Tenggara untuk mendapatkan deal terbaik di kawasan ini.
“Kami beruntung berada di sini lebih awal karena memiliki pengalaman operasional perusahaan, kecepatan dalam bertransaksi, pengetahuan lokal, serta jaringan regional. Kami berencana untuk menyalurkan USD325 juta untuk startup Asia Tenggara dengan menggabungkan dana investasi aktif kami, yakni untuk perusahaan tahap awal (seed stage) maupun tahap lanjutan (growth stage),” kata dia dilansir dari website EVG, Senin (9/11/2020).
EV Growth telah berinvestasi di berbagai sektor di Asia Tenggara seperti Ruangguru, Sociolla, Shopback, Sendo, Koinworks, Warung Pintar, MokaPOS, CoHive hingga Waresix.
EV Growth telah menyalurkan lebih dari 50 persen total dana investasi ke dalam 20 kesepakatan. Sekira 80% dari portfolio perusahaan merupakan startup Indonesia, dan IRR (internal rate of return) Fund EV Growth sendiri mencapai 36%.