JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melakukan persiapan untuk bersaing di pasar dunia melalui BUMN Go Global. Hal ini penting dilakukan dengan penyatuan kekuatan perusahaan pelat merah di luar negeri, mengingat potensi ekspor BUMN yang cukup tinggi.
Sekretaris Kementerian BUMN Susyanto menjelaskan, data survei internal BUMN disebutkan bahwa estimasi potensi ekspor BUMN mencapai 27 kali dari realisasi ekspor yang ada saat ini, di mana total realisasi ekspor sebesar USD6,68 miliar. Artinya, dengan potensi ekspor BUMN Go Global, maka ke depannya dapat menyentuh ke angka USD180 miliar.
Baca Juga: BUMN Go Global 2021, Bisa Pak Erick Thohir?
"Ini sebetulnya cukup menjanjikan. Artinya, kalau BUMN go global kita tangani benar-benar dan serius, Insya Allah, tujuan kita bisa tercapai," ujar Susyanto dalam acara Ngopi BUMN secara virtual, Rabu (18/11/2020).
Berdasarkan data realisasi dan potensi ekspor BUMN yang disampaikan Susyanto, realisasi ekspor dibagi dalam klasifikasi benua dan sektor komoditas.
Baca Juga: Perampingan Jadi 41 BUMN, Erick Thohir: Saya Senang Sekali
Realisasi terbesar terdapat di benua Asia dengan total nilai ekspor mencapai USD5,6 miliar yang berasal dari sektor konstruksi USD246 juta, kehutanan USD84,9 juta, manufaktur USD110 juta, migas dan energi USD352 juta, minerba USD3,2 miliar, pangan dan pupuk USD532 juta, perkebunan USD189 juta dan pertahanan USD877 juta.
Di benua Afrika, total realisasi ekspor BUMN mencapai USD506 juta dengan kontribusi dari sektor konstruksi USD448 juta, kehutanan USD85.000, manufaktur USD8 juta, migas dan energi USD1 juta, perkebunan USD217.000 dan pertahanan USD47,7 juta.