JAKARTA - Keberadaan pupuk subsidi yang langka di beberapa daerah membuat petani bingung. Sebab, yang tersedia hanya pupuk non subisidi dengan perbedaan harga yang lumayan tinggi.
Menanggapi permasalahan pupuk, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku, sempat memiliki rencana untuk membentuk BUMN pupuk non subsidi. Dari segi pembiayaan, pembentukan perseroan baru dapat memperjelas pembiayaan bagi produk perseroan.
Baca Juga: DPR Cecar Pupuk Subsidi Langka, Mentan: Sedang Diurus
"Kemarin sempat terpikir jangan-jangan, kita bikin satu perusahaan pupuk yang non subsidi. Supaya cost-nya jelas yang subsidi dan nonsubsidi," kata Erick dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Jakarta, Senin (30/11/2020).
Upaya tersebut merupakan langkahnya mencari jalan keluar bagi persoalan pupuk di dalam negeri. Di mana, pasokan pupuk subsidi dan nonsubsidi di petani masih bermasalah. Karena itu, keberadaan perseroan pupuk baru dinilai bisa menangani pupuk nonsubsidi.
Meski begitu, rencana tersebut belum dapat direalisasikan. Karena hal itu masih berupa ide atau gagasan yang dimiliki Erick Thohir. Artinya, ide tersebut belum dibahas lebih jauh.
Sebelumnya, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mempertanyakan subsidi pupuk yang dikeluhkan petani. Pasalnya, beberapa petani kebingungan mencari pupuk urea bersubsidi. Pupuk langka sejak beberapa pekan terakhir dan yang ada tinggal non subsidi dengan harga berlipat.