BOGOR – Pemilihan Umum Presiden Amerika Serikat (Pilpres AS) 2020 telah selesai. Hasil tersebut menjadikan Joe Biden sebagai Presiden Terpilih AS untuk periode selanjutnya. Perbedaan pandangan politik perlu dihilangkan agar kegiatan sehari-hari di sana bisa kembali berjalan baik, khususnya kegiatan perusahaan.
Joe Biden dipastikan menjadi pemenang pada Pemilu AS dengan meraup 306 suara elektoral dengan persentase 51,1%. Pasca pemilu tersebut menunjukkan pula betapa terpecahnya masyarakat di AS karena berbeda pandangan politik. Perpecahan tersebut akan berdampak di segala bidang kehidupan, tak terkecuali pada kegiatan perusahaan.
Baca Juga: Masa Kecil Jeff Bezos, dari Ditinggal Ayah Kandung hingga Punya Kakek yang Inspiratif
CEO The Kung Group Jocelyn Kung mengatakan bahwa sekarang waktu yang tepat bagi para pemimpin perusahaan untuk menjangkau kembali karyawan-karyawan mereka. Hal itu bertujuan untuk menyatukan kembali persepsi agar kegiatan perusahaan tidak terganggu oleh konflik perbedaan pandangan politik.
"Ini mempengaruhi orang-orang pada tingkat yang sangat kompleks. Dan itu dapat menyebabkan produktivitas yang menurun, kemarahan, perilaku pasif-agresif atau cara-cara negatif lainnya dalam menangani konflik di tempat kerja. Bahkan jika seseorang tidak terlihat kesal atau cemas, mereka mungkin menutupinya," kata Kung, dilansir dari CNN Business, Selasa (01/12/2020).
Baca juga: Kepercayaan Meningkat, CEO Dunia Prediksi Ekonomi Meroket di 2021
Membangun komunikasi antara CEO dan karyawannya dapat dilakukan dengan pendekatan-pendekatan strategis. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan para pemimpin perusahaan agar bisa menjalin komunikasi baik dengan staf dan karyawannya.
1. Pendekatan Empati
Para pemimpin perusahaan perlu mengedukasi karyawannya bahwa betapa sulitnya periode setelah pemilu ini bagi semua orang. Dengan melakukan pendekatan empati yang tulus, komunikasi antara CEO dan karyawannya akan terjalin dengan baik kembali.
Pemimpin perusahaan perlu memberi ruang kepada karyawannya, baik dalam kondisi formal ataupun nonformal dengan menanyakan kabar mereka. Dengan begitu para karyawan akan jelas mengetahui tujuan dari tindakan tersebut.
"Tidak ada yang suka ambiguitas. Undang kecemasan itu ke dalam ruangan dan biarkan dia bernapas," saran Kung.
Selain itu, para CEO juga bisa menyisipkan catatan kecil yang mungkin dikirimkan kepada staff mereka. Todd McKinnon, CEO Layanan Cloud Okta mengatakan, meyakinkan karyawan dengan memberikan catatan kecil, baik melalui email maupun sticky note akan membuat komunikasi bisa kembali berjalan dengan baik.