JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh pemerintah dalam penyediaan rumah bagi masyarakat. Sebab, masih banyak masyarakat yang masih belum memiliki rumah.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik pada tahun 2019, jumlah keluarga di Indonesia yang memiliki rumah sebesar 80,07%. Sedangkan sisanya atau kurang lebih 20%, masih tinggal dengan cara menyewa rumah, menumpang di rumah kerabat, atau mungkin bahkan hidup nomaden.
"Kita semua menyadari, bahwa perjuangan untuk memfasilitasi penyediaan rumah bagi rakyat masih panjang," ujarnya dalam acara Rakernas REI, Kamis (3/12/2020).
Baca Juga:Â Terinfeksi Covid-19, Program 1 Juta Rumah Tak Capai Target
Oleh karena itu lanjut Ma'ruf, pemerintah memberikan perhatian khusus kepada sektor properti. Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp30 triliun untuk pembiayaan perumahan.
Secara rinci, anggaran tersebut akan diberikan untuk skema pembiayaan Subsidi Selisih Bunga (SSB), Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM), Pembiayaan dari Kementerian dan Lembaga untuk Prasarana, sarana dan Utilitas (PSU) rumah umum dan rumah khusus. Selain itu, anggaran tersebut juga akan digunakan untuk rumah susun, peningkatan kualitas dan pembangunan baru rumah swadaya, hingga Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan sebesar Rp16,6 triliun untuk 157,5 ribu unit rumah.
"Karena itulah, pemerintah memberikan perhatian khusus untuk sektor properti," ucapnya.
Follow Berita Okezone di Google News