JAKARTA - Walmart akan memberikan bonus kepada para pekerjanya pada liburan akhir tahun. Walmart sempat mendapat banyak kritik karena tidak menaikan gaji para pekerjannya pada masa pandemi covid-19.
Melansir dari CNN, Jumat (4/12/2020), Walmart Kamis (waktu setempat) mengatakan bahwa mereka akan membayar sekitar USD300 juta hingga USD388 juta atau setara Rp4,2 triliun hingga Rp5,4 triliun (mengacu kurs Rp14.200 per USD) untuk karyawan penuh waktu.
Baca Juga: Operasional Tiktok di AS Jatuh ke Tangan Oracle, Microsoft Gigit Jari
Sedangkan untuk karyawan paruh waktu yakni sekitar USD150 atau setara Rp2,12 juta yang diberikan dalam bonus satu kali pada 24 Desember.
Raksasa ritel ini memiliki tenaga kerja sekitar 1,5 juta, lebih dari 60% di antaranya bekerja penuh waktu. Ini akan menjadi putaran keempat bonus Walmart tahun ini.
Perusahaan mengatakan juga membayar bonus kinerja bisnis kuartalan pekerjanya sepanjang tahun, sehingga jumlah total yang telah dibayarkan Walmart dalam bonus tahun ini menjadi lebih dari USD2,8 miliar atau setara Rp3,9 triliun.
Baca Juga: Miliarder Inggris Bersaudara Beli Supermarket Rp130 Triliun
Walmart dianggap sebagai bisnis yang penting dan toko-toko tetap buka selama pandemi. Walmart (WMT) telah meningkatkan penjualan dan keuntungan, dan harga sahamnya telah meningkat lebih dari 25% tahun ini.
Namun, serikat pekerja, kelompok advokasi pekerja dan beberapa di Kongres mengatakan pekerja Walmart harus menerima lonjakan gaji per jam permanen atau pembayaran biaya tambahan untuk melakukan pekerjaan mereka dalam pandemi, bukan hanya bonus tunai.
"Sementara bonus satu kali mengakui pengorbanan ekstrim dari rekan-rekan garis depan selama pandemi, itu tidak cukup jauh," kata Molly Kinder, rekan di lembaga think tank Brookings Institution.