Dia menambahkan, dengan penambahan jumlah penerima, Kemensos juga akan melakukan penyesuaian dengan jumlah uang yang diterima. Kemudian, juga dengan data penerima yang terus akan diseleksi dengan ketat agar masyarakat kurang mampu dan belum mendapatkan bantuan ini bisa mendapatkan bantuan.
”Nanti bisa juga masyarakat yang sudah menerima program ini lama kemudian keadaanya lebih baik dari calon penerima bisa saja nanti diganti. Kemudian juga karena jumlahnya bertambah kita akan lakukan penyesuaian,” ujarnya.
Direktur Utama PT Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi menjelaskan PT Pos Indonesia telah menyalurkan BST gelombang I sebesar Rp600 ribu per KPM selama tiga tahap, yakni April hingga Juni 2020. BST gelombang II disalurkan sebesar Rp300 ribu per KPM selama enam tahap, mulai Juli hingga Desember 2020.
Penyaluran BST dilakukan PT Pos Indonesia secara tepat dan cepat melalui pelayanan di luar Kantor Pos seperti kantor desa, kelurahan, sekolah dan lokasi lainnya yang dekat dengan masyarakat.
“Semuanya dalam rangka mematuhi protokol kesehatan sehingga mengurangi antrean dan kerumunan,” ucap Faizal.
(Dani Jumadil Akhir)