Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Harga Rokok Kian Mahal agar Masyarakat Tak Lari dari Kenyataan

Hafid Fuad , Jurnalis-Senin, 14 Desember 2020 |11:25 WIB
Harga Rokok Kian Mahal agar Masyarakat Tak Lari dari Kenyataan
Harga Rokok Mahal (Foto: Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Tarif cukai rokok akan naik 12,5% pada tahun depan. Ekonom UI Abdillah Hasan mengapresiasi kebijakan pemerintah menaikkan tarif cukai rokok.

Meskipun banyak tentangan, namun dia mengatakan ada alasan kuat kenapa cukai rokok harus dinaikkan. Salah satunya adalah fakta konsumsi rokok akan melonjak tinggi di masa krisis seperti sekarang ini.

Baca Juga: 6 Fakta Cukai Naik Bikin Harga Rokok Mahal, Ada yang Rela Kurangi Makan 

Dia membuka data produksi rokok di saat krisis ekonomi 1997 naik tajam dari tahun sebelumnya 1996 yaitu dari 220 miliar batang rokok menjadi 231 miliar rokok.

"Kita tidak ingin masyarakat meningkatkan konsumsi rokok di saat krisis karena kebiasaan lari dari kenyataan di saat krisis ekonomi. Harapannya uang mereka digunakan untuk hal produktif. Karena mereka yang sudah terperangkap kebiasaan merokok akan susah berhenti," ujar Abdillah dalam siaran live Market Review di IDX Channel, Jakarta, Senin (14/12/2020).

Tidak hanya itu saja dia juga menambahkan kenaikan cukai rokok merupakan amanah berbagai UU seperti UU Kesehatan yang meminta produksi rokok harus diturunkan. Karena itu kebijakan menaikkan harga rokok harus diterima.

 

Lebih lanjut dia menambahkan bila di saat normal saja konsumsi rokok harus diturunkan apalagi saat Covid-19. Berbagai lembaga dunia sudah menyatakan fatalitas perokok akan semakin parah bagi penderita Covid-19.

Bahan-bahan yang terdapat dalam rokok terbukti mengganggu proses migrasi berbagai sel-sel imunitas tubuh ketika melawan infeksi. Perokok memiliki fungsi dan migrasi sel imunitas yang menurun, sehingga lebih mudah terkena infeksi Covid-19.

"Kita harus apresiasi Kemenkeu yang menaikkan cukai. Meskipun tetap ada insentif bagi kretek tangan yang padat karya sehingga tidak naik di tahun depan," tambahnya.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement