Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Neraca Dagang RI 7 Kali Surplus, Apa Dampaknya?

Rina Anggraeni , Jurnalis-Selasa, 15 Desember 2020 |12:21 WIB
Neraca Dagang RI 7 Kali Surplus, Apa Dampaknya?
Logistik (Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Surplus neraca dagang cenderung menurun dibanding bulan sebelumnya. Hal ini karena terjadi kenaikan ekspor yang disumbang oleh penjualan minyak dan gas (migas).

Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca dagang Indonesia pada November 2020 surplus USD2,62 miliar. Angka itu berasal dari selisih nilai ekspor Indonesia USD15,28 miliar dan impor USD12,66 miliar.

 Baca juga: Neraca Dagang Surplus USD2,62 Miliar, Aliran Modal Asing ke Indonesia Semakin Deras

"Harga minyak mentah memang cenderung menguat sepanjang bulan november lalu. Itu yang membuat kinerja ekspor migas naik 27,4% dibanding bulan sebelumnya," ujar Ekonom Indef Bhima Yudistira kepada MNC Portal, Jakarta, Selasa (15/12/2020).

Sementara itu, lanjutnya, ekspor nonmigas juga positif. Hal ini karena adanya pemulihan permintaan di negara utama seperti China naik 16%, Jepang 11,6%, dan India 10%.

 Baca juga: Neraca Perdagangan RI Surplus USD2,62 Miliar, 7 Kali Berturut-turut!

"Sementara ekspor ke AS masih terkontraksi sebesar -1,88%," kata Bhima.

Dari kinerja impor tumbuh cukup tinggi yakni 17,4% dibanding Oktober, kondisi ini yang menyebabkan surplus perdagangan menurun. Adanya kenaikan impor barang modal sebesar 31,5% mengindikasikan proyek-proyek yang dikerjakan BUMN bidang konstruksi kembali digenjot.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement