JAKARTA - Tanggapan JNE soal Tagar Boikot di Twitter sempat menjadi trending topik di Twitter akihir pekan kemarin. Netizen ramai-ramai menyerukan gerakan untuk berhenti menggunakan jasa JNE.
Seperti diketahui, seruan tersebut bermula dari postingan ucapan ulang tahun yang ke-30 untuk JNE dari Sekjen HRS Center, Ustadz Haikal Hassan Baras.
Baca Juga: Dugaan Berafiliasi dengan Ormas Tertentu, Dirut JNE: Ada Persaingan saat Harbolnas
Hal tersebut berbuntut panjang, hingga muncul dugaan bahwa JNE berafiliasi dengan organisasi kemasyarakatan (ormas) tertentu.
Meski mendapat komentar bernada negatif itu, ternyata hal ini tidak berdampak terhadap bisnis JNE.
Baca Juga: JNE: Haikal Hasan Tak Punya Saham Perusahaan tapi 6 Orang Ini
Menurut Direktur Utama Mohammad Feriadi, sentimen negatif yang timbul dari unggahan itu tersebut tidak berdampak pada penurunan traffic pengiriman barang perusahaan. Bahkan, perusahaan catat pertumbuhan hingga 15%.
"Jadi tidak ada sama sekali penurunan binis di bulan Desember. Pertumbuhan itu 10% hingga 15% untuk bulan ini," ujar dia di Jakarta Utara, Rabu (16/12/2020).
Sementara itu, VP of Marketing PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) Eri Palgunadi mengatakan, apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019, pada tahun ini JNE masih tumbuh 25%.
Follow Berita Okezone di Google News