JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan besaran harga minyak mentah sudah pulih. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyebut harga minyak menunjukkan perbaikan.
"Harga minyak kita yang tadinya diasumsikan di UU APBN USD63 per barel dan 33 dalam Prepres 72, sekarang kita dalam situasi yang relatif yang lebih membaik yaitu di USD40 end of periode atau USD39,78 year to date," ujar Sri Mulyani dalam video virtual, Senin (21/12/2020).
Baca Juga: Harga Minyak Berakhir Menguat ke Level Tertinggi
Kata dia, harga sejumlah komoditas seperti minyak bumi dan batu bara telah mencapai harga terbaiknya atau sebelum adanya pandemi Covid-19.
"Harga komoditas semuanya sudah menunjukkan bahwa harga-harga komoditas mulai menunjukkan perbaikan di atas sebelum pandemi, itu menunjukan adanya aktivitas global yang menyebabkan kenaikan harga," katanya.
Baca Juga: Harga Minyak Naik Lagi, Sentuh Level Tertinggi
Selain itu, harga komoditas global juga sudah membaik pasca anjlok cukup dalam di awal adanya pandemi virus corona atau Covid-19. Menurutnya , membaiknya harga komoditas menunjukkan permintaan global mulai pulih kembali.
"Harga komoditas mengalami perbaikan terutama terjadi pada dua minggu terakhir di bulan Desember ini," tandasnya.
Sebelumnya, Harga minyak ditutup di level tertinggi sembilan bulan pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), mencatat kenaikan tujuh minggu berturut-turut ditopang harapan membaiknya permintaan bahan bakar minyak ketika investor fokus pada peluncuran vaksin COVID-19 dan penurunan dolar AS pekan ini.
Patokan global, minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Februari naik 76 sen atau 1,5%, menjadi menetap di USD52,26 per barel setelah menyentuh USD52,48 level tertinggi sejak Maret, dilansir dari Antara, Sabtu (19/12/2020).
Baca Juga: Harga Minyak Terus Naik, dari Minus Kini Tembus USD51/Barel
Sementara itu, minyak mentah berjangka AS, West Texas Intermediate (WTI) ditutup naik 74 sen atau 1,5% menjadi 49,10 dolar AS, setelah mencapai 49,28 dolar AS, tingkat tertinggi sejak Februari.
(Feby Novalius)