Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Belajar Investasi Saham, Ikuti Langkah-Langkah Ini

Dian Ayu Anggraini , Jurnalis-Sabtu, 26 Desember 2020 |15:24 WIB
Belajar Investasi Saham, Ikuti Langkah-Langkah Ini
Indeks Harga Saham Gabungan (Ilustrasi: Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Investasi saham adalah salah satu cara untuk menumbuhkan kekayaan. Sebab, selain mudah dilakukan, saham juga dapat memberikan keuntungan yang menjanjikan dalam jangka panjang.

Meskipun merupakan salah satu instrumen investasi yang cukup populer karena memberikan hasil yang tinggi, investasi saham memiliki bayangan risiko yang cukup tinggi. Maka, penting untuk memahami investasi saham dengan baik untuk dapat meminimalisir risikonya dan memaksimalkan keuntungannya.

Dilansir dari NerdWallet Jakarta, Sabtu (26/12/2020), berikut ini langkah-langkah untuk memulai investasi saham.

Baca Juga: Pelaku Pasar Menanti Suntikan Vaksin Covid-19

1. Pilih bagaimana cara berinvestasi di saham

Ada beberapa cara untuk berinvestasi saham. Sebagian orang mugkin tertarik untuk memilih saham dan ingin melakukannya sendiri. Namun, jika merasa saham bisa menjadi investasi yang bagus, tapi ingin orang lain yang mengelola prosesnya, maka bisa menggunakan robo-advisor atau layanan yang menawarkan manajemen investasi berbiaya rendah.

2. Pilih akun investasi

Untuk berinvestasi di saham, diperlukan akun investasi. Untuk tipe investor yang ingin terjun langsung, biasanya berarti akun broker. Broker menawarkan jalur tercepat dan paling murah untuk membeli saham, dana, dan berbagai investasi lainnya.

Bagi mereka yang membutuhkan sedikit bantuan, menggunakan robo-advisor adalah pilihan yang tepat. Layanan robo-advisor juga memungkinkan investor untuk membuka akun dengan sedikit uang.

Baca Juga:Pandemi, Awal Bangkitnya Investor Ritel Saham Indonesia

3. Ketahui perbedaan saham dan reksadana

Kebanyakan orang berinvestasi saham memilih di antara saham individu atau reksadana. Jika memilih investasi saham, investor dapat membeli satu atau beberapa untuk terjun langsung ke perdagangan saham. Memungkinkan untuk membangun portofolio yang terdiversifikasi dari banyak saham individu, tetapi itu membutuhkan investasi yang signifikan.

Sedangkan reksadana saham atau dana yang diperdagangkan di bursa, memungkinkan investor membeli sebagian kecil dari banyak saham berbeda dalam satu transaksi. Ketika berinvestasi dalam reksadana, investor dapat memiliki sebagian kecil dari masing-masing perusahaan tersebut.

Perlu diingat, reksadana terdiversifikasi sehingga dapat mengurangi risiko. Namun, reksadana tidak mungkin naik dengan cara yang meroket seperti beberapa saham individu.

 

4. Tetapkan nominal untuk investasi saham

Banyaknya uang yang diperlukan untuk mulai berinvestasi di saham, tergantung pada seberapa mahal harga saham tersebut.

Untuk reksadana, disarankan untuk mengalokasikan porsi yang cukup besar dari portofolio, terutama jika memiliki jangka waktu yang lama. Namun, untuk saham individu Saham, umumnya menyimpan sebagian kecil dari portofolio investasi.

5. Fokus pada jangka panjang

Investasi saham tentunya memerlukan strategi dan pendekatan yang bijak. Sama seperti investasi lainnya, saham membutuhkan proses dan waktu yang panjang. Itu alasan saham cocok untuk dijadikan investasi jangka panjang

Hal terbaik yang harus dilakukan setelah mulai berinvestasi pada saham atau reksadana adalah dengan tidak melihatnya. Kecuali jika ingin melakukan trading dalam perdagangan harian. Maka, sebaiknya hindari kebiasaan memeriksa secara kompulsif bagaimana kinerja saham setiap hari.

6. Kelola portofolio saham

Ada saat-saat dimana seorang investor perlu memeriksa kinerja saham. Periksa beberapa kali dalam setahun untuk memastikannya tetap sejalan dengan tujuan investasi.

Hal yang perlu dipertimbangkan jika mendekati masa pensiun, investor dapat memindahkan sebagian dari investasi saham miliknya ke investasi pendapatan tetap yang lebih konservatif. Atau jika hanya ada satu sektor atau industri dalam portofolio, pertimbangkan untuk membeli saham di sektor lain untuk membangun lebih banyak diversifikasi.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement