Secara materil kerugian Lion Air Group diperkirakan tidak terlalu besar, sebab pangsa pasar Batik Air ke Pontianak masih terbilang kecil. Bisa dibilang, pemasukan dari rute ini tidak terlalu besar mengingat yang terkena bukan maskpai Lion Air.
"Itu kan Batik yang kena. Batik Air itu market sharenya masih kecil, ya kalo ke Pontianak kerugiannya tak terlalu besar. Secara materiil tak besar," kata Arista, Minggu (27/12/2020).
Kerugian terbesar, lanjut Arista, justru dialami Lion Air Group secara immateriil. Pasalnya, kerugian ini tak bisa dinilai secara nominal karena menyangkut brand atau merek.
"Kejadian ini akan memunculkan anggapan bahwa Batik Air itu ceroboh. Padahal maskapai itu hanya mengangkut, mereka tak tahu-menahu kualitas hasil tes antigen," jelas Arista.
Selain itu, kerugian immateril ini juga bisa mengakibatkan munculnya anggapan bahwa Batik Air tak memenuhi protokol kesehatan. Alhasil, orang jadi takut terbang dengan Batik Air dan akhirnya memilih maskapai yang lain.
"Padahal Lion dan Citilink sebelumnya juga pernah kena masalah serupa beberapa bulan yang lalu. Pihak Lion juga tak tahu apakah hasil tes itu shahih atau enggak. Rapid test antigen bisa dilakukan klinik-klinik kecil," tegas Arista.