JAKARTA - Pemerintah telah melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) dengan LG Energy Solution, anak usaha LG Chem. Kerjasama ini menyangkut rencana investasi perusahaan asal Korea in di Indonesia, salah satunya pengembangan baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV).
Menurut Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadia mengakui kerjasama ini tidaklah mudah. Salah satunya saat melakukan negoisasi mengalami alot.
"Kita berkomunikasi mencari investor salah satunya dari Korea Selatan. Komunikasinya sempat alot," kata Bahlil dalam video virtual, Rabu (30/12/2020).
Lanjutnya, MoU menjadi sinyal keseriusan yang sangat tinggi dari pihak LG dan Pemerintah Indonesia untuk mengembangkan industri baterai terintegrasi. Pada masa pandemi yang begitu penuh tantangan, keberhasilan ini merupakan kepercayaan luar biasa terhadap Indonesia.
"Nilai investasinya fantastis untuk satu korporasi, yaitu mencapai USD9,8 miliar," katanya.