JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir membongkar rahasia suksesnya dalam berkarier. Dia telah menggeluti dunia profesional selama 30 tahun dan kini mengemban amanah untuk menahkodai Kementerian BUMN dan sejumlah perseroan pelat merah. Kunci penting yang dimaksud adalah menjaga nama baik dan legacy.
Reputasi dan legacy merupakan pesan yang kerap diutarakan Almarhum Muhammad Thohir, Bapak dari Erick, semasa hidupnya. Di mana, legacy, nama baik keluarga dan bangsa adalah hal penting yang harus dilakukan.
Baca Juga: Menerka Rencana Erick Thohir dan Potensi BUMN pada 2021
"Tentu almarhum Bapak saya, Haji Muhammad Thohir selalu menekankan kami sekeluarga agar dapat meninggalkan legacy dan selalu menjaga nama baik keluarga, pribadi dan bangsa," kata dia, Rabu (6/1/2021).
Prinsip yang sama itulah yang ingin dia bangun dan terapkan di lingkungan Kementerian BUMN dan perseroan negara. Di mana, mantan Bos Inter Milan itu akan mendorong agar konsep akhlak yang sudah dirumuskan agar diterapkan oleh seluruh jajaran BUMN, baik tingkat karyawan hingga level direksi emiten. Dengan begitu, harapan aksi korporasi yang ditargetkan bisa tercapai dengan maksimal.
"Sejak mendapat amanah dari Presiden (Jokowi), prinsip itu yang mau saya terapkan pada tim yang saya pimpin. Akhlak yang mau saya benahi pertama kali. Ini merupakan amanah yang harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat," katanya.
Erick menegaskan, BUMN merupakan perpanjangan tangan negara sebagai agen pembangunan. Transformasi kepemimpinan dalam tubuh BUMN tidak mudah, tapi harus dijalankan. Transformasi itu dapat membentuk karakter sehingga bisa terefleksikan dalam kegiatan sehari-hari.