NEW YORK - Harga minyak mencapai level tertinggi 11-bulan sedikit di bawah USD57 per barel pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), didukung oleh rencana Arab Saudi untuk membatasi pasokan, mengimbangi kekhawatiran bahwa meningkatnya kasus Virus Corona secara global akan membatasi permintaan bahan bakar.
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Maret naik 92 sen atau 1,7 persen, menjadi ditutup pada USD56,58 per barel setelah menyentuh level tertinggi sejak Februari lalu di USD56,75. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS terangkat 96 sen atau 1,8 persen, menjadi menetap di USD53,21 per barel.
Baca juga: Harga Minyak Dunia Sentuh Level Tertinggi selama 11 Bulan
Arab Saudi berencana untuk memangkas produksi dengan tambahan satu juta barel per hari (bph) pada Februari dan Maret untuk menjaga persediaan tetap terkendali.
Pemotongan pasokan Saudi adalah bagian dari kesepakatan yang dipimpin OPEC di mana sebagian besar produsen akan mempertahankan produksi stabil pada Februari. Pemangkasan rekor tahun lalu dari OPEC dan sekutunya membantu minyak pulih dari posisi terendah bersejarah yang dicapai pada April.
Baca juga: Janji Arab Saudi Bikin Harga Minyak Meroket
Tetapi kepatuhan OPEC+ dengan pembatasan produksi minyak yang dijanjikan turun menjadi 75 persen pada Desember, di antara level terendah sejak perjanjian pasokan dimulai pada Mei 2020, pelacak tanker Petro-Logistics mengatakan pada Selasa (12/1/2021), yang dapat membebani harga minyak.