JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat Posisi ULN Indonesia pada akhir November 2020 tercatat sebesar USD416,6 miliar terdiri dari ULN sektor publik (Pemerintah dan Bank Sentral) sebesar USD 206,5 miliar dan ULN sektor swasta (termasuk BUMN) sebesar USD 210,1 miliar.
Direktur Eksekutif Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.
Baca juga: Utang Luar Negeri RI Naik Hampir 4% Jadi Rp5.853 Triliun
"Rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada akhir November 2020 sebesar 39,1%, relatif stabil dibandingkan dengan rasio pada bulan sebelumnya sebesar 38,8%," kata Erwin di Jakarta, Jumat (15/1/2021)
Sementara itu, struktur ULN Indonesia yang tetap sehat tercermin dari besarnya pangsa ULN berjangka panjang yang mencapai 89,3% dari total ULN.
Baca juga: Sri Mulyani Tarik Utang Rp1.226,8 Trliun, Buat Apa Saja?
"Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan Pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam memantau perkembangan ULN, didukung dengan penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. Peran ULN juga akan terus dioptimalkan dalam menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pemulihan ekonomi nasional, dengan meminimalisasi risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian," bebernya.
Saat ini, ULN Pemerintah tumbuh meningkat dibandingkan bulan sebelumnya. Posisi ULN Pemerintah pada akhir November 2020 tumbuh 2,5% (yoy) menjadi sebesar USD203,7 miliar lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan bulan Oktober 2020 sebesar 0,3% (yoy).