JAKARTA – Salah satu kebiasaan buruk seseorang ketika memiliki uang adalah bingung akan menempatkan di mana uang tersebut. Hal ini menjadi masalah keuangan yang kerap kali dialami banyak orang.
Dengan jumlah uang yang terbatas untuk dibelanjakan setiap bulan, maka pengelolaan menjadi sangat penting. Kebiasaan belanja atau pengelolaan uang yang buruk dapat berpotensi menimbulkan masalah keuangan yang besar di kemudian hari.
Baca Juga: Kian Mahal, Kini Harga Bitcoin Tembus Rp500 Juta
Dilansir dari The Balance Jakarta, Rabu (20/1/2021), pelajari beberapa kebiasaan buruk pengelolaan uang berikut ini dan bagaimana cara memperbaikinya.
1. Pembelian Impulsif
Pembelian impulsif adalah pembelian beberapa produk atau layanan yang tidak direncanakan. Untuk mencegah pengeluaran impulsif, pertimbangkan apakah memiliki uang ekstra untuk dibelanjakan pada barang itu dan pikirkan apakah benar-benar membutuhkannya. Ini akan memberi waktu untuk memikirkan keputusan, dan kemungkinan akan menyadari bahwa barang itu sama sekali tidak dibutuhkan
2. Tidak Membuat Anggaran
Anggaran dapat membantu untuk melihat berapa banyak uang yang dihasilkan dan ke mana perginya. Ini memungkinkan seseorang membuat perubahan untuk menghemat lebih banyak uang dan menghindari keborosan setiap bulan.
Penganggaran bisa dimulai dengan membawa sejumlah kecil uang tunai setiap hari. Gunakan sistem seperti penganggaran amplop untuk menyisihkan uang guna membayar tagihan secara sistematis.