JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencatat, kapasitas produksi vaksin Covid-19 yang dimiliki PT Bio Farma (Persero) sesuai dengan standar dunia. Hal itu berdasarkan penilaian Global Alliance for Vaccines and Immunisation (Gavi) atau Aliansi Global untuk Vaksin.
Dengan begitu, Induk Holding BUMN Farmasi tersebut memiliki kapasitas untuk memproduksi 250 juta vaksin Covid-19. Hal itu disampaikan Menteri BUMN Erick Thohir dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR pada Kamis (20/1/2021).
 Baca juga: 2021, Bio Farma Kebut Produksi 125 Juta Dosis Vaksin Covid-19
"Alhamdulillah keputusan pada April (2020) akhirnya di Desember dibuktikan bahwa 250 juta kapasitas ini sudah bisa jadi," ujar Erick.
Perseroan plat merah itu juga tengah meningkatkan teknologi untuk produksi vaksin. Saat ini, manajemen emiten negara sudah menggunakan teknologi seperti viral factor atau mRNA.
 Baca juga: 15 Juta Vaksin Bio Farma Siap Digunakan Februari 2021
Saat ini Bio Farma tengah menyelesaikan produksi 125 juta dosis vaksin Covid-19. Rencananya pada 2021 ini produksi sudah dapat dirampungkan. Perseroan juga menargetkan vaksin merah putih segera diproduksi pada kuartal III-2021. Target itu dilakukan jika bibit vaksin Merah Putih sudah diserahkan oleh Lembaga Biologi Molekuler Eijkman.