NEW YORK - Presiden terpilih Joe Biden akan mengusulkan suntikan dana USD1,9 triliun pada ekonomi AS ketika ia mulai menjabat. Akan tetapi, pemulihan ekonomi tampaknya mengkhawatirkan.
Dengan Partai Demokrat mengendalikan kedua majelis Kongres, DPR dan Senat, Biden berkesempatan meloloskan paket bantuan pandemi besar-besaran ketiga Amerika.
 Baca juga: Pidato Pertama, Biden Serukan Persatuan di AS
Proposal yang dirilis Kamis dan dijuluki Rencana Penyelamatan Amerika itu mencakup sejumlah tindakan untuk menghidupkan kembali ekonomi terbesar di dunia ini.
Mengutip VoA Indonesia, Jakarta, Kamis (21/1/2021), Biden ingin menaikkan upah minimum federal menjadi USD15 per jam, membantu pemerintah negara bagian dan lokal yang sedang berjuang, membuka kembali sekolah dengan aman, meluncurkan kampanye vaksinasi Covid-19 besar-besaran dan meningkatkan cakupan cek stimulus yang disetujui Kongres bulan lalu.
 Baca juga: Imbal Hasil Obligasi AS Naik Sambut Pelantikan Joe Biden
"Kembalinya investasi dalam lapangan pekerjaan, kesetaraan rasial akan mencegah kerusakan ekonomi jangka panjang, dan manfaatnya akan jauh melampaui biayanya," kata Biden dalam pidatonya di Wilmington, Delaware beberapa waktu lalu.
"Pada saat krisis ini ... kita tidak bisa membiarkan absennya sebuah langkah," tambahnya.
Follow Berita Okezone di Google News