JAKARTA - Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) melakukan pengawasan kepada 108 perseroan dan anak perusahaan BUMN sepanjang 2020. Proses audit itu dilakukan untuk mengantisipasi adanya penyelewengan di internal BUMN.
Menanggapi hal itu, Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi langkah BPKP yang berhasil mengawal akuntabilitas dan transparansi keuangan baik di kementerian dan lembaga (K/L) serta badan usaha.
Baca juga: Erick Thohir Tekankan Pentingnya BUMN Dipercaya Publik
Maka itu, berikut fakta-fakta terkait pertemuan Erick Thohir bersama BPKP untuk awasi penyimpangan yang telah dirangkum Okezone, Senin (1/2/2021):
1. Erick Thohir Minta BPKP Terus Awasi Keuangan BUMN
Erick Thohir meminta agar insan BUMN memandang BPKP sebagai mitra, di mana, BPKP perlu dipandang sebagai pendamping untuk meningkatkan kualitas tata kelola Kementerian BUMN, BUMN serta dengan anak perusahaannya.
Baca juga: Seputar Fakta Erick Thohir Lantik Pejabat Baru dan Wishnutama Jadi Komut Telkomsel?
Tak segan-segan dia meminta agar BPKP terus mengontrol keuangan BUMN untuk mewujudkan Good Corporate Governance (GCG) atau Tata Kelola Perusahaan yang Baik.
2. Pimpinan BUMN Bisa Kerja Sama dengan BPKP
Mantan Bos Inter Milan itu menyebut, BPKP dan Kementerian BUMN memiliki niat yang sama yakni mewujudkan Good Corporate Governance (GCG).
“Saya minta dukungan BPKP untuk sama-sama menjaga, dan saya harap pimpinan BUMN tidak segan bekerjasama dengan BPKP," ujarnya.