JAKARTA - Pemerintah akan melibatkan pengusaha dalam negeri dan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di dalam rantai pasok industri baterai kendaraan listrik. Meski begitu, belum dipastikan porsi bisnis yang diambil pengusaha lokal dalam mega proyek tersebut.
Pemerintah cukup hati-hati melibatkan sejumlah perusahaan global di dalam industri Tanah Air. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyebut, persoalan Freeport menjadi pelajaran berharga bagi Indonesia.
Baca juga: Target Investasi Rp900 Triliun di 2021, Menko Luhut: Itu Tidak Sulit
Dalam pengembangan industri baterai kendaraan mobil listrik yang nantinya dikelolah oleh Holding Indonesia Battery Corporation (IBC), pemerintah memastikan pengaturan saham dapat dilakukan secara baik.
"Masalah Freeport sudah cukup menjadikan kita sebagai pelajaran yang berharga. Sekarang sahamnya diatur baik, harus melibatkan pengusaha nasional, dan UMKM di seluruh rantai pasoknya," ujarnya Rabu (3/2/2021).
Baca juga: Jokowi Ingin Target Nilai Investasi Capai Rp4.983,2 Triliun di 2024
Pemerintah mencatat ada tujuh perusahaan global yang tertarik berinvestasi di industri baterai kendaraan. Dua diantaranya adalah Tesla Inc dan BASF. Tesla, produsen mobil listrik asal Amerika Serikat (AS) itu, dikabarkan akan mengajukan proposal rencana investasi kepada pemerintah pada Kamis (3/2/2021) esok hari. Sebelumnya, Tesla sudah menandatangani Non Disclosure Agreement (NDA).