Melalui integrasi UMi dan UMKM, jangkauan kerja Pegadaian dipastikan meluas. Hal ini disebutnya akan membantu upaya pemerintah memberantas keberadaan rentenir di daerah. Penetrasi ini bisa dilakukan secara hemat, karena Pegadaian hanya perlu menempatkan satu orang pekerjanya di kantor-kantor BRI di pelosok.
Senada dengannya, Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani (Persero) Arief Mulyadi menyebut integrasi BUMN untuk UMi dan UMKM dapat meningkatkan nilai tambah bagi nasabah ketiga perusahaan yang akan terlibat.
Dia menyebut ada banyak nilai tambah dan potensi yang terbuka dengan masuknya PNM dalam ekosistem pengembangan UMi dan UMKM bersama Pegadaian dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
“Sebetulnya bukan biaya bunga yang tinggi di kami, tapi biaya servis. Kami setiap minggu bertemu (nasabah), mereka kami manjakan tak perlu ke cabang untuk bayar angsuran, tidak kena biaya transaksi, sehingga bunga kami muncul angka segitu (sekitar 25 persen per tahun). Untuk itu, sejalan peningkatan plafon mereka, kami sudah bisa menurunkan 6 persen jadi 19 persen (bunga) untuk debitur di atas Rp5 juta. Harapannya setelah bersama dalam ekosistem UMi ini harus ada penurunan signifikan,” ujar Arief.
(Feby Novalius)