Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pemulihan Ekonomi Bakal Dongkrak Harga Komoditas

Rina Anggraeni , Jurnalis-Minggu, 14 Februari 2021 |16:06 WIB
Pemulihan Ekonomi Bakal Dongkrak Harga Komoditas
Komoditas (Reuters)
A
A
A

JAKARTA - Setelah satu dekade lebih pertumbuhan ekonomi rendah dan inflasi rendah. Hal ini membuat komoditas yang berkinerja buruk.

Direktur Investasma Hans Kwee mengatakan, pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid 19 kali ini berpotensi mendorong naiknya harga komoditas.

 Baca juga: Harga Batu Bara Kembali Naik Ditopang Pemulihan Ekonomi China

"Siklus terakhir supercycle harga komoditas didorong oleh kebangkitan ekonomi China dimulai pada tahun 1996 dan mencapai puncaknya pada tahun 2008. Sesudah itu grand supercycle komoditas berakhir di tahun 2012," kata Hans Kwee di Jakarta, Minggu (14/2/2021).

Kata dia, perlu ada upaya ekstra untuk mendorong pertumbuhan ekonomi agar bisa lebih baik. Hal berikutnya adalah inflasi juga relative rendah, dimana pada Januari 2021 BPS melaporkan terjadi inflasi sebesar 0,26% dan 1,55%.

 Baca juga: 4 Komoditas Impor Ini Akan Diperketat

"Data inflasi ini melambat dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 0,45% mtm dan 1,68% YoY. Sedangkan di bulan Februari diperkirakaan inflasi di level 0,01% mtm dan 1,25% YoY," bebernya.

Nilai tukar mata uang rupiah saat ini relatif stabil ditengah peningkatan Yield Government bond AS akibat minat atas Aset berisiko meningkat.

Lalu, beberapa vaksin Covid 19 yang telah mendapat ijin pemakaian darurat sebagai ujung dari pandemi Covid-19. Tetapi ditengah kemunculan vaksin ada rangkaian strain (varian baru) dari virus corona baru yang lebih mudah menular.

"Sebagian resisten terhadap vaksin yang akan menyelesaikan pandemi Covid 19 saat ini ada varian yang masih mampu menginfeksi orang yang pernah menderita Covid 19," imbuhnya.

Ada beberapa varian lebih resisten terhadap Vaksin generasi pertama Covid 19, tetapi tidak berarti vaksin yang saat ini ada tidak berguna. Vaksin berfungsi menurunkan tingkat penyebaran virus covid 19.

Pakar mengatakan tidak mengherankan jika virus corona telah berubah dari waktu ke waktu akibat panjangnya pandemi.

" Kedepan kemungkinan besar virus Covid 19 akan menjadi penyakit biasa seperti flu yang tidak mampu dihilangkan sama sekali seperti dulu," tandasnya.

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement