JAKARTA - Neraca perdagangan Indonesia pada Januari 2021 diperkirakan mengalami surplus USD1,50 miliar. Angka ini lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat surplus USD2,1 miliar.
Ekonom Josua Pardede mengatakan penurunan surplus neraca perdagangan dipengaruhi oleh laju ekspor bulanan yang diperkirakan -7,4% (month to month/mtm), sementara laju impor diperkirakan -4,3% mtm.
"Penurunan laju ekspor bulanan dipengaruhi oleh peningkatan harga komoditas ekspor pada bulan Januari 2021 yang tidak sebesar peningkatan harga bulan bulan Desember 2020," ujar Josua saat dihubungi di Jakarta, Senin (15/2/2021).
Baca Juga: Surplus Neraca Perdagangan 2020 Tertinggi dalam 9 Tahun Terakhir
Kata dia, harga CPO sepanjang bulan Januari 2021 tercatat -2,6% mtm dibandingkan pada Desember 2020 yang mencapai 10,7%.
"Sedangkan harga batubara tercatat naik 4,6%mtm (vs. 29,9%mtm pada Desember 2020). Selain itu harga karet alam tercatat naik 1,4%mtm vs. 0,8%mtm pada bulan sebelumnya," katanya.