Marketing Sales Perusahaan Miliarder Darmono Ambles 45% Tertekan Covid-19
JAKARTA - Sepanjang tahun 2020 kemarin, PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) membukukan pendapatan prapenjualan atau marketing sales senilai Rp898,7 miliar. Realisasi itu turun 45,86% dibandingkan marketing sales pada tahun sebelumnya yang senilai Rp1,66 triliun. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam keterbukaan informasi di Jakarta, kemarin.
Emiten pengembang Kawasan industri ini menjelaskan bahwa penurunan terjadi sebagian besar karena dampak pandemi Covid-19 yang terjadi sejak kuartal I/2020. Kemudian disisi positifnya, performa di semester II/2020 lebih dari 2,5 kali semester I/2020 didorong kenaikan penjualan lahan industri di Kendal dan Cikarang, serta kesuksesan peluncuran tanah residensial di Cikarang.
Baca juga: Suspensi Dicabut, Saham Jababeka Kembali Diperdagangkan
Mengutip Neraca, Jakarta, Kamis (18/2/2021), perseroan mencatatkan marketing sales paling tinggi pada periode Oktober-Desember 2020 senilai Rp279,98 miliar atau naik 10,99% dibandingkan kuartal sebelumnya senilai Rp252,25 miliar. Prapenjualan paling sedikit terjadi pada kuartal I/2020 yang senilai Rp110,47 miliar, namun terus meningkat pada kuartal-kuartal berikutnya.
KIJA pun optimistis pemulihan yang mulai terjadi sejak akhir tahun lalu akan berlangsung pada 2021. Dengan demikian, perseroan membidik target marketing sales yang lebih tinggi senilai Rp1,4 triliun tahun ini.
Baca juga: Rugikan Investor, OJK-BEI Harus Segera Bereskan Konflik Jababeka
Perinciannya, penjualan lahan industrial dan residensial di Cikarang senilai Rp1 triliun dan sisanya lahan industri di Kendal senilai Rp400 miliar. Optimisme dari pipeline yang solid untuk lahan industri di Cikarang dan Kendal, serta rencana peluncuran 3-4 produk residensial dan komersial.
