JAKARTA - PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) mencatatkan kerugian sepanjang tahun 2020. Pada laporan keuangan kuartal IV-2020 perseroan mencatatkan rugi sebesar Rp47,79 miliar, berbanding terbalik dari kondisi 2019 yang memperoleh laba Rp118,81 miliar.
Dikutip dari keterbukaan informasi BEI, sepanjang tahun 2020, Jababeka mencatatkan pendapatan sebesar Rp2,39 triliun atau naik 6,22 persen dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp2,25 triliun.
Baca juga: Rugikan Investor, OJK-BEI Harus Segera Bereskan Konflik Jababeka
EBITDA Perseroan untuk tahun 2020 tercatat sebesar Rp802,3 miliar atau naik 19 persen dari 2019 dengan EBITDA sebesar Rp671,6 miliar.
Perusahaan meraih Rp898,7 miliar dalam penjualan real estat secara marketing (marketing sales) pada tahun 2020, sekitar 46% lebih rendah dibandingkan tahun 2019, terutama karena pandemi Covid-19.
Baca juga: Suspensi Dicabut, Saham Jababeka Kembali Diperdagangkan
Namun demikian segi positifnya, kinerja marketing sales pada semester kedua tahun 2020 lebih baik 2,5x daripada semester pertama tahun 2020 terutama didukung oleh peningkatan penjualan industri di Kendal dan Cikarang, dan keberhasilan peluncuran proyek perumahan di Cikarang.
Marketing sales di Cikarang berkontribusi 70 persen, Kendal dan lain-lain 30 persen. Target marketing sales Perseroan untuk tahun 2021 ditetapkan sebesar Rp1,4 triliun, yang terdiri dari Rp1,0 triliun dari Cikarang dan lain-lain, dan Rp400 miliar dari Kendal.