JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) mengalami penurunan pada Februari 2021. NTP Februari 2021 tercatat sebesar 103,10 atau turun 0,15% dibandingkan dengan posisi NTP bulan sebelumnya.
"Penurunan NTP dikarenakan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) naik sebesar 0,06 persen, lebih rendah dari kenaikan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) sebesar 0,21 persen," ungkap Kepala BPS Suhariyanto dalam video virtual, Senin (1/3/2021).
 Baca juga: Ini Daftar Vaksin untuk Program Vaksinasi Mandiri, Menko Airlangga: Aturan Disiapkan
Suhariyanto menjelaskan penurunan NTP Februari 2021 dipengaruhi oleh turunnya NTP di dua subsektor pertanian, yaitu NTP Subsektor Tanaman Pangan sebesar 0,84% dan Subsektor Peternakan sebesar 0,33% .
Sementara itu, NTP pada tiga subsektor lainnya mengalami kenaikan, yaitu Subsektor Tanaman Hortikultura sebesar 1,83% ; Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 0,35% ; dan Subsektor Perikanan sebesar 0,30% .
 Baca juga: Orang Malaysia Iri Belum Vaksinasi, Menkes: RI Amankan 600 Juta Dosis Vaksin Covid-19
NTP merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di pedesaan. NTP juga menunjukkan daya tukar (terms of trade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi.
"Secara nasional, NTP Januari-Februari 2021 sebesar 103,18 dengan nilai It sebesar 110,68 sedangkan Ib sebesar 107,27," urainya.