Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Stimulus Cair, Berkah bagi Rupiah

Tim Okezone , Jurnalis-Rabu, 03 Maret 2021 |11:01 WIB
Stimulus Cair, Berkah bagi Rupiah
Rupiah (Foto: Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS terpantau rebound pada perdagangan hari ini, sementara dolar AS di pasar Asia melandai setelah terkoreksi di sesi global sebelumnya.

Untuk perdagangan hari ini, Rupiah akan menguat. Sementara, berdasarkan data Bloomberg pada Selasa (2/3/2021), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup melemah 70 poin atau 0,49% ke level Rp14.325 per dolar AS.

Analis Treasury Bank MNC Internasional mengatakan tren pelemahan nilai Rupiah terhadap dolar AS salah satunya disebabkan oleh prospek pemulihan ekonomi global yang semakin jelas. Hal tersebut terlihat dari data pertumbuhan ekonomi sejumlah negara di Eropa dan AS yang menunjukkan hasil positif.

Baca Juga: Jinakkan Dolar AS, Rupiah Menguat ke Rp14.312/USD 

Dia menuturkan, potensi penguatan nilai Rupiah pada 2021 masih cukup terbuka karena bila paket stimulus cair, dolar akan melemah seiring dengan kenaikan jumlah uang beredar.

Selain itu, kucuran stimulus tersebut juga akan melemahkan tingkat imbal hasil obligasi AS. Hal ini akan memicu para investor untuk beralih ke negara-negara emerging market seperti Indonesia yang kemudian akan menguatkan nilai tukar rupiah.

Analis lainnya juga mengatakan penguatan mata uang Garuda ditopang penurunan imbal hasil (yield) US treasury (obligasi AS).

Sepanjang pekan lalu, yield treasury AS tenor 10 tahun sempat naik 17 basis poin menjadi 1,51 persen yang merupakan level tertinggi sejak awal Februari 2020. Namun, kini berangsur turun, sehingga rupiah dan mata uang lainnya kembali menguat.

"Sebelumnya, Rupiah membukukan pelemahan tiga hari beruntun, seiring kenaikan imbal hasil (yield) US treasury (obligasi AS). Kini (US treasury) sudah berbalik turun," ujarnya di Jakarta, Rabu (3/3/2021).

Namun, Rupiah dibayangi oleh tren kenaikan dolar AS. Penguatan dolar AS dipicu peningkatan aktivitas manufaktur tercermin dari Purchasing Managers' Index (PMI) AS naik menjadi 60,8 di Februari, dari sebelumnya 58,7 di Januari.

Dia mengatakan indeks manufaktur AS pada Februari itu merupakan yang tertinggi dalam tiga tahun terakhir. Hal itu menunjukkan pemulihan ekonomi AS berada di jalur yang tepat.

"Dengan, sentimen di atas rupiah diperkirakan berpotensi tertekan lebih dalam seiring optimisme pemulihan ekonomi AS dan program vaksinasi yang semakin cepat, sehingga membuat dolar AS perkasa dari beberapa mata uang lainnya," ujarnya.

Sebaliknya, indeks manufaktur Indonesia melemah dari 52,2 pada Januari menjadi 50,9 pada Februari, meskipun masih berada dalam level ekspansi. Oleh sebab itu, Dikki memprediksi rupiah melaju di rentang Rp14.250 sampai Rp14.340 per dolar AS hari ini.

Indeks dolar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi hari WIB ini flat ke level 90,77, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 90,78.

Sementara itu, IHSG Rabu di awal sesi pertama, terpantau menguat 29,844 poin (0,47%) ke level 6.389,049, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya mixed setelah profit taking di Wall Street serta rilis pertumbuhan GDP Australia yang melebihi perkiraan.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement