Sesmenko Perekonomian menyampaikan bahwa penyusunan peta okupasi nasional ini disusun dengan melibatkan para pemangku kepentingan yang terdiri atas perusahaan manufaktur, asosiasi usaha, penyedia jasa logistik, akademisi, lembaga pelatihan dan sertifikasi.
Sejatinya, terdapat banyak kegiatan dalam proses logistik dan rantai pasok, mulai dari asal barang (hulu) sampai ke konsumen akhir (hilir), namun dalam penyusunan peta okupasi tahap ini, tim penyusun sepakat untuk fokus pada 3 (tiga) kegiatan utama, yaitu: 1) Pengadaan; 2) Penyimpanan; dan 3) Pengiriman.
Ketua BNSP Kunjung Masehat sangat mendukung dan menyampaikan apresiasi kepada Kemenko Perekonomian dan Tim Penyusun dari industri dan asosiasi.
Dia mengatakan Peta Okupasi Nasional Bidang Logistik dan Supply Chain ini sangat penting bagi BNSP, karena akan menjadi referensi dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian sertifikasi kompetensi yang dilakukan oleh LSP dalam proses uji kompetensi untuk penjaminan mutu tenaga kerja.
Kementerian Ketenagakerjaan dan Kementerian PPN/ Bappenas juga sangat mendukung adanya Peta Okupasi Nasional Bidang Logistik dan Supply Chain.
“Untuk tahap pertama, baru dikembangkan sebanyak 38 okupasi, dan tidak menutup kemungkinan untuk terus dikembangkan dengan okupasi lainnya yang saat ini belum terindentifikasi,” ujar Sesmenko.
Mengingat okupasi di berbagai perusahaan/ industri bersifat sangat dinamis, maka diharapkan para pihak yang berkepentingan dapat mengembangkan lebih lanjut sesuai kebutuhan perkembangan industri dan teknologi. Jadi, pada akhirnya dapat dipetakan berbagai okupasi pada setiap simpul di dalam proses logistik dan rantai pasok dari hulu ke hilir secara komprehensif.
Pasalnya, hal ini sejalan dengan visi misi Presiden Joko Widodo di 2019-2024 yaitu pembangunan SDM, sehingga peta tersebut akan membantu kementerian/lembaga terkait dalam penyusunan kebijakan perencanaan pengembangan SDM di bidang logistik dan rantai pasok.
Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud yang diwakili Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri, DR. Ahmad Saufi menyatakan akan mendukung sepenuhnya program-program dalam rangka mendorong pengembangan SDM di bidang Logistik dan Supply-Chain ini.
“Dengan demikian, pengembangan karier profesional SDM Bidang Logistik dan Supply Chain, serta proses perencanaan/ rekrutmen SDM berbasis kompetensi akan dapat didorong lebih cepat,” tuturnya.
Perwakilan dari Bidang Logistik dan Pengelolaan Rantai Pasok KADIN Indonesia menyatakan bahwa pihaknya sangat mendukung segala bentuk kebijakan yang akan mendorong peningkatan daya saing dan pertumbuhan industri nasional. Dengan adanya Peta Okupasi Nasional Bidang Logistik dan Supply Chain ini, Kadin akan segera membuat program kerja pelatihan dengan melibatkan semua LSP dari asosiasi bidang logistik dan rantai pasok untuk melahirkan sebanyak mungkin tenaga penguji nasional yang akan bertugas melakukan pelatihan dan uji kompetensi.