JAKARTA - Pemerintah sedang menggodok rencana pembangunan landasan roket luar angkasa di daerah Timur. Pasalnya, proyek tersebut bekerja sama dengan SpaceX yang dimiliki Elon Musk.
Melansir Guardian, Jakarta, Rabu (10/3/2021), Musk ditawari penggunaan sebagian dari pulau kecil Biak di Papua oleh Presiden Indonesia Joko Widodo pada bulan Desember.
Baca juga: Penjelasan Kepala BKPM soal RI Bangun Landasan Roket SpaceX
Seorang perwakilan Pemerintah Indonesia mengatakan rencana pelabuhan antariksa tersebut sedang berkonsultasi dengan pemerintah Papua dan masyarakat lokal. Pasalnya, akan mengambil Pulau Biak untuk menjadi 'Pulau Luar Angkasa' yang nantinya membawa dampak ekonomi yang positif bagi penduduk sekitar.
Namun, orang Papua di Biak sangat menentang, dengan alasan landasan peluncuran luar angkasa akan mendorong deforestasi, meningkatkan kehadiran militer Indonesia, dan mengancam masa depan mereka di pulau itu. Seorang kepala suku di pulau itu, Manfun Sroyer, mengatakan dia khawatir orang Papua akan terusir dari rumah mereka.
Baca juga: Bahlil Tegaskan Tesla Tak Kabur dari RI, Negosiasi Masih Jalan
“Pelabuhan antariksa ini akan merugikan tempat perburuan tradisional kami, merusak alam tempat hidup kami bergantung. Tapi, jika kami protes, kami akan segera ditangkap," ujarnya.
Badan antariksa Rusia, Roscosmos, juga bertujuan untuk mengembangkan situs peluncuran roket besar di pulau Biak pada tahun 2024.
“Pada 2002, Rusia menginginkan tanah kami untuk peluncuran satelit. Kami memprotes dan banyak yang ditangkap dan diinterogasi… sekarang mereka membawanya kembali, dan pelecehan serta intimidasi ini masih berlangsung, ”kata Manfun Sroyer.