NEW YORK - Harga minyak menurun pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB). Penurunan harga minyak ini memperpanjang kerugian, setelah menguatnya ekonomi China dan pembatasan pasokan yang sedang berlangsung dari produsen-produsen minyak utama.
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Mei turun 34 sen menjadi USD68,88 per barel. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS untuk pengiriman April melemah 22 sen menjadi USD65,39 per barel.
Baca Juga: Waspada Kenaikan Harga Minyak Bikin APBN Boncos
Meski turun, kontrak acuan minyak mentah tahun ini cenderung menguat, karena produsen-produsen minyak utama menahan pasokan dan distribusi vaksin virus corona memberi harapan akan ekonomi yang lebih kuat dan permintaan bahan bakar.
Pertumbuhan output industri China mengalami percepatan pada Januari-Februari, mengalahkan ekspektasi. Sementara data serapan kilang-kilang harian naik 15% dari tahun sebelumnya.
Baca Juga: Harga Minyak Brent Dekati Level USD70/Barel
Eksportir minyak utama Arab Saudi memangkas pasokan minyak mentah pemuatan April ke setidaknya empat pembeli Asia utara hingga 15%. Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, sebuah kelompok yang dikenal sebagai OPEC+, memutuskan bulan ini untuk memperpanjang sebagian besar pemotongan pasokan hingga April.
“Mereka akan menempatkan orang untuk bekerja dan mereka akan menempatkan bisnis kembali di lapangan untuk mengembangkan infrastruktur, tetapi antara sekarang dan nanti, seseorang harus membayarnya,” kata Direktur Energi Mizuho, Bob Yawger, dikutip dari Antara, Selasa (16/3/2021).